Amiu kelihatan murung. Ia sedih. Warna hitam bulunya di sekitar mata seakan menambah kesan bahwa ia sangat kehilangan.
Amiu, kucingku, baru saja melahirkan. Anaknya hanya satu ekor. Warna bulu anaknya mirip induknya. Lucu sekali. Aku berjanji akan membantu Amiu merawat anaknya. Tapi, keinginanku tinggal keinginan. Karena kebersaman mereka hanya sebentar.
Suatu hari, Amiu terlibat perkelahian. ia berkelahi dengan seekor kucing jantan. Rupanya si kucing jantan buas itu menerkam anaknya. Aku berlari ke arah keributan. Si kucing jantan buas berbulu putih itu pun terbirit-birit ketika aku membantu Amiu melindungi anaknya. Sayang, semua terlambat. Anak Amiu yang belum sempat kuberi nama keburu telah mati.
Kini Amiu sendiri. Kucing kesayangku murung sekali. Tidurnya tidak nyenyak. Sesekali mengigau. Ia mengeong-ngeog dengan suara pilunya.
"Miau....miau..," seakan memanggil anaknya yang telah pergi. Kasihan sekali.
Amiu
Gambar: Dok. Pribadi ibu Rosnawati Rosyid
Apakah ada di antara kalian yang memiliki hewan kesayangan? Silakan tuliskan di kolom komentar!
Tugumulyo, Musi Rawas
Jumat pagi, 07 Agustus 2020
Bagus.. nya jadi cerita..semoga menginspirasi saya dan yg lain..sejauh ini..blm sy blm pny keahlian menulis..apa lagi sebagus ini...
BalasHapus