Menjadi Tumbal Pesugihan
Oleh Usdhof
Dengan mulut tertutup lakban, aku digandeng keluar kamar menuju ruang belakang. Aku didudukkan di atas kursi. Kaki, tangan, dan kepalaku dipegang dengan kuat. Tangan kasar orang-orang yang seharusnya menyayangiku telah meremukkan tulang-tulangku yang masih muda.
Semenjak pandemi, ayah dan ibu sudah tidak berpikir normal. Heran! Aku yang masih duduk di kelas dua SD saja sudah sedikit mengerti mana yang rasional dengan tidak. Aku belajar dari guruku. Sungguh kefakiran telah merengut kerasionalannya.
Ibuku mulai memegang kepalaku sambil berbisik bahwa ada aura pembawa kekayaan pada diriku. Aku teringat cerita guruku. Kisah Nabi Ismail dijadikan kurban oleh ayahnya, Nabi Ibrahim atas perintah Tuhan. "Bangsat! Aku bukan Ismail yang akan digantikan dengan domba surga." Aku berontak meski mataku tetap tercukil dari kelopakku. Akan tetapi jeritanku terdengar sampai ke ujung langit hingga dikirimkan malaikat penolong. Terali besi ditetapkan buat mereka.
Gresik, 8 September 2021
#pentigrafsadis
#pentigrafbone
Sumber: Grup Menulis RVL (Rumah Virus Literasi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar