Pada awal bulan ini, kami mendapat kabar bahwa LPMP Sumatera Selatan menyelenggarakan lomba dalam dangka HUT Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia. Karena masih dalam suasana pandemi, tema lomba dilaksanakan secara daring (online) untuk Pelajar dan Guru se-Sumatera Selatan.
Lomba tersebut meliputi:
- Lomba Cerita Pengalaman Belajar di Masa Covid-19 untuk Siswa SD, SMP, SMA/SMK
- Lomba Cerita Pengalaman Mengajar di Masa Covid-19 untuk Guru
- Lomba Video Pembelajaran untuk Guru
Undangan lomba tertuang pada Surat Kepala LPMP Sumatera Selatan Nomor 0895/C7.39/KS/2020 tanggal 6 Agustus 2020.
Gambar Surat Pemberitahuan dari LPMP Sumatera Selatan (Dok. Pribadi)
Gambar Flyer Lomba Daring HUT Ke-75 RI (Dok. LPMP)
Karena lomba secara daring maka cerita pengalaman belajar atau mengajar dibuat dalam bentuk video. Tidak ada ketentuan khusus harus menggunaan kamera maupun aplikasi editing video tertentu. Kedua hal tersebut diserahkan kepada peserta. Hanya saja ketentuan untuk lomba bercerita adalah:
- Durasi maksimal 5 menit
- Judul sesuai dengan isi video
- Menyertakan naskah/script cerita
- Kriteria penilaian meiputi: kesesuaian isi cerita dengan tema, menggunakan Bahasa Indonesia, penjiwaan atas tema, isi, dan pesan, ekspresi, intonasi, dan kreativitas.
Penulis belum pernah memiliki pengalaman mengikuti lomba maupun membimbing lomba serupa, akan tetapi bahan cerita sudah ada dan terdokumentasikan di blog ini. Bahan tersebut sudah saya posting tanggal 2 Agustus 2020 lalu (https://susantogombong.blogspot.com/2020/08/teknik-guling-guru-keliling-pada.html)
Selain itu, berbekal sedikit keterampilan menggunakan aplikasi pengeditan video dari teman-teman Indonesia Mengajar dan juga Tim dari Dinas Pendidikan pada pelatihan awal tahun pelajaran maka saya tawarkan, tepatnya memberikan tantangan, kepada salah satu siswa. Dari 26 orang siswa saya memiliki satu anak yang memiliki rasa percaya diri cukup tinggi. Ia mampu mengendalikan rasa "malu" dan canggung berbicara di depan kamera maupun teman-temannya. Meskipun kalah, ketika kelas 5 dia pernah saya ajak untuk mengikuti Lomba Bercerita Tingkat Kabupaten Musi Rawas Tahun 2019, sehingga setelah berdialog sebentar gayung bersambut. Anak perempuan itu dengan tegas menyatakan mau. Anak itu bernama Alfa Andriyani, murid kelas 6, menyatakan siap diajak bekerja sama.
Gambar Alfa Andriyani (Dok. Pribadi)
Mulailah kami menyusun rencana. Alfa bersama kelompoknya siap untuk membuat video tersebut dan siap berbagi tugas. Setelah rancangan story board selesai, kami mulai bekerja. Ada siswa bertugas mengambil gambar (shoting), memegang kain background, dan saya bertindak selaku pengarah gaya, layaknya seorang sutradara. Pada kesempatan lain saya juga menjadi kameramen. Pengambilan gambar dilaksanakan pada sore hari dan pada hari Minggu pagi. Semua dilakukan dengan alat dan kondisi seadanya. Tidak ada pencahayaan yang baik. Kamera pun hanya kamera HP android keluaran beberapa tahun lalu.
Setelah dirasa cukup, mulailah potongan-potongan video digabungkan dan diberi ilustrasi suara musik. Agar tidak terkena copyright, saya gunakan audio free koleksi yotube. Alhasil, setelah diekspor dari aplikasi pengeditan video, mulailah video saya unggah ke kanal yuotube pribadi saya. Agar juri semakin yakin bahwa cerita yang diberikan bukan dibuat-buat, saya pun ikut berpartisipasi mengikuti lomba. Jika siswa bercerita pengalaman belajar, saya bercerita tentang pengalaman mengajar di masa pandemik. Bahan, dokumentasi, sama dengan yang digunakan siswa. yang membedakan adalah cara menuturkannya.
Waktu terasa cepat berlalu. Tenggat pun semakin dekat karena waktu pendaftaran dan pengumpulan karya dibatasi tanggal 14 Agustus 2020 pukul 23.59 WIB. Setelah urusan administrasi: surat tugas, surat pernyataan, naskah cerita, dan foto diri sudah siap, link video pun pada form pendaftaran.
Yang terjadi selanjutnya adalah, para peserta lomba dimasukkan ke grup WA untuk kemudahan informasi pelaksanaan lomba. Luar biasa, ternyata grup WA tidak muat karena antusias peserta cukup tinggi. Video yang didaftarkan mencapai lebih dari 1000 peserta, tepatnya 1.253 karya. Karya sebanyak itu adalah karya siswa dan guru. Grup WA pun dipindahkan ke grup telegram.
Gambar Flyer Lomba Daring HUT Ke-75 RI (Dok. LPMP)
Kepada siapa pun, termasuk kepada Alfa, saya katakan: ikuti saja lombanya. Tidak usah berpikir bakal dapat juara atau tidak. Karena itu bukan tugas kita. Tugas kita adalah mematuhi dan mengikuti rambu-rambu yang sudah ditetapkan.
Selanjutnya, kami pun melanjutkan kegiatan seperti biasa. Belajar dan mengajar berjalan masih seperti hari-hari yang lalu. Berkelompok, daring, luring, berkirim foto, dan sesekali datang ke sekolah untuk menyerahkan tugas dan sebagainya.
Tibalah pada tanggal 22 Agustus 2020. Ternyata ....
Nama Alfa tercantum sebagai finalis. Kebetulan saja huruf awal namanya A sehingga ada di urutan kedua. Pada hari Senin tanggal 24 Agustus 2020 yang akan datang, mereka akan diundang pada petemuan Zoom dan acara tersebut rencananya akan dibuka oleh Direktur Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemdikbud RI. Meskipun sebagai peserta saya tidak ikut menjadi finalis, sebagai pembimbing saya sudah berbangga hati.
Tu, kan. Ikuti saja lombanya, jangan pikirkan juaranya. karena yang mikir juara atau tidak adalah JURI.
Alfa Andriyani (Dok. Channel Pak Dhe Antok)
D. Tegalrejo, Tugumulyo, Musi Rawas, Sumatera Selatan.