Saya teringat ketika bersekolah di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Kebumen. Pada waktu itu, Ibu Sumarni, guru kesenian kami mengajarkan lagu-lagu anak-anak. Banyak sekali lagu anak-anak yang beliau ajarkan. Saat itu, tahun 1986-1989 belum mengenal YouTube. Jadi lagu-lagu itu kami kenal melalui siaran televisi dan NOT ANGKA di buku-buku.
Ini gedung sekolahku yang menjadi gedung PGSD (kampus saya juga, sih)
Ini teman-teman seangkatan.
Lagu Kunang-kunang yang saya hafal hingga kini.
Lagu "Jangan Membuang Sampah Dimana-mana"
Lagu berikutnya bukan karangan Pak AT Mahmud tetapi pada waktu itu kami senang sekali menyanyikan dengan bunyi not angka.
do re mi do mi do mi
re mi fa fa mi re fa
mi fa sol mi sol mi sol
fa sol la la sol fa la
sol do re mi fa so la
la re mi fa sol la si
si mi fa so la si do
do si la sol si sol do
Lagu "Do Re Mi" yang versi bahasa Inggris
Nah yang ini 28 Oktober 2020 yang baru lalu. Kangen keroncongan.
Bertemu kembali pada pembelajaran tema 4 (Globalisasi), Subtema 3 (Globalisasi dan Cinta Tanah Air) pembelajaran pertama.
Pada pelajaran kali ini kita akan:
mengidentifikasi ciri-ciri kosakata baku pada teks yang dibaca dengan tepat.
menyajikan informasi tentang peran Indonesia dalam berbagai bentuk kerja sama di bidang IPTEK dalam lingkup ASEAN.
manfaat sumber alternatif energi listrik
Mari kita mulai!
Globalisasi adalah masa di mana arus informasi begitu cepat menyebar ke berbagai belahan dunia. Kebudayaan dan gaya hidup dari berbagai penjuru dunia kemudian dengan mudah dapat kita ketahui. Kondisi tersebut akan memudahkan generasi Indonesia untuk meniru beragam kebudayaan asing tersebut.
“Berfikir global dan bertindak lokal” adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk tidak menjadi korban di era globalisasi. Sebagai bangsa Indonesia kita harus melestarikan nilai-nilai luhur budaya kita, yang kemudian digunakan untuk dapat bersaing di tingkat dunia.
Silakan Anda buka buku Tema 4 halaman 98! Lalu, bacalah dengan suara keras!
Indonesia Luncurkan Program Akademi Energi Surya Pertama di Asia Tenggara
Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) meluncurkan “Solar Academy” pertama di Asia Tenggara, yaitu institusi pendidikan dan pelatihan tenaga surya. Peluncuran ini ditandai denganpenyelenggaraan seminar “Solar Energy for Our Future” pada Selasa 24 Juli 2012
di Universitas Indonesia. Seminar dihadiri oleh para pakar energi dari Jerman, wakil dari ASEAN, serta pemerintah selaku penentu kebijakan energi nasional. Seminar membahas tentang potensi, perkembangan, serta penggunaan energi terbarukan tenaga surya di Indonesia dan di Asia Tenggara. Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara merupakan negara kaya potensi sumber energi terbarukan, khususnya tenaga surya. Namun potensi pemanfaatan tenaga surya tersebut belum optimal.
Sel surya merupakan lempengan tipis terbuat dari silikon yang dapat mengubah langsung cahaya matahari menjadi energi listrik. Lempengan sel surya tersebut diberi muatan postif dan muatan negatif. Saat cahaya mengenai lempengan tersebut, kemudian akan memicu muatan positif untuk bertemu denganmuatan negatif sehingga terjadilah arus listrik. Saat ini penggunaan sel surya masih terbatas hanya dalam skala kecil seperti pada barang-barang elektronik dan sebagai pembangkit listrik pada daerah-daerah yang masih sulit dijangkau oleh jaringan listrik. Terbatasnya pengguna sel surya dikarenakan biaya untuk membuat lempengan silikon cukup tinggi. Dengan perkembangan teknologi,
diharapkan dapat ditemukan cara untuk meningkatkan efisiensi kerja dari sel surya.
Pendirian Akademi Surya ini merupakan wujud nyata kepedulian UI yang diharapkan dapat menjawab permasalahan bangsa Indonesia mengenai krisis energi saat ini. Usaha mencari sumber energi alternatif yang bersih, tidak berpolusi, aman, dan dengan persediaan yang tidak terbatas, sebagai pengganti bahan bakar fosil perlu terus diupayakan, di antaranya adalah energi surya. Di era globalisasi ini, dengan adanya kebutuhan energi yang makin besar, penggunaan sumber energi listrik yang beragam tampaknya tidak bisa dihindari.
Kutipan berita dari: news.detik.com
Sudah paham kalian isi bacaan di atas?
Anak-anakku,
Di era globalisasi ini, semakin banyak teknologi canggih yang ditemukan. Hampir seluruh penemuan tersebut mengunakan energi, khususnya listrik.
Namun, akhir-akhir ini pasokan listrik semakin berkurang akibat semakin menipisnya sumber energi untuk memproduksi listrik seperti minyak bumi, gas, batu bara, dan panas bumi.
Perhatikan uraian di bawah ini!
PLTG merupakan jenis pembangkit yang menggunakan “udara panas” untuk memutar turbin. Udara panas ini dihasilkan melalui pemanasan udara dengan menggunakan gas di dalam ruang bakar. Udara panas kemudian dialirkan ke turbin. Skema PLTG ditunjukan seperti pada Gambar
Gambar 1. Skema turbin gas
(Sumber: indonesiare.co.id)
Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas Bumi (PLTMG) berkapasitas 30 MW di PLN Kastela, Kota Ternate, Maluku Utara, merupakan satu-satunya di wilayah Indonesia Timur.
Gambar PLTMG (Sumber: netralnews.com)
Pembangkit Listrik Tenaga Gasifikasi Batubara (PLTGB) di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Gambar PLTGB (Sumber: tirto.id)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan jenis pembangkit yang menggunakan “uap panas” untuk memutar turbin. Uap panas yang digunakan dapat berasal dari proses penguapan air melalui boiler, pembangkit ini menggunakan bahan bakar batu bara maupun bahan bakar minyak untuk memanaskan air, seperti yang ditunjukan pada Gambar 1.
Gambar 1. Skema PLTU
(Sumber: indonesiare.co.id)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power generator) yang menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi penggeraknya. Indonesia dikaruniai sumber panas bumi yang berlimpah karena banyaknya gunung berapi di indonesia, dari pulau-pulau besar yang ada, hanya pulau Kalimantan saja yang tidak mempunyai potensi panas bumi.
Sumber: zmpulungan.wordpress.com
Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah mencari sumber energi alternatif yang bersih, aman,
bebas polusi, dan selalu tersedia tanpa batas. Salah satu bentuk energi alternatif tersebut adalah sel surya. Kamu telah membaca sedikit informasi tentang prinsip dasar dari cara kerja sel surya.
Pembangkit listrik tenaga surya:
Sumber: idntimes.com
Pembangkit listrik tenaga surya merupakan alternatif penyediaan energi listrik sebagai akibat dari semakin menipisnya sumber energi untuk memproduksi listrik seperti minyak bumi, gas, batu bara, dan panas bumi.
Dapatkah kita melakukan percobaan menggunakan beberapa jenis buah atau umbi-umbian sebagai
sumber alternatif energi listrik?
Alat dan Bahan
Kentang (bisa diganti lemon atau umbi-umbian yang lain)
Lampu LED (atau lampu bohlam kecil)
Kabel
Penjepit buaya
Lempengan tembaga
Lempengan seng
Untuk pengganti tembaga dan seng, dapat digunakan isi dalam baterai yang biasanya berwarna hitam
Langkah Percobaan
Tusukkan lempengan tembaga dan seng ke dalam kentang mentah.
Jepitkan kabel kepada lempengan tersebut dan hubungkan dengan lampu.
Lihat nyala lampu yang terjadi.
Jika nyala lampu belum kelihatan, maka tambah kentang tersebut agar arus listrik yang dihasilkan bertambah.
Buatlah laporan dari percobaan sumber alternatif energi listrik, yang kamu lakukan.
Laporan Kegiatan Percobaan Baterai Kentang
Tujuan Percobaan:
Mengidentifikasi cara menghasilkan energi listrik
Alat dan bahan :
Kentang (bisa diganti lemon atau umbi-umbian yang lain) sebanyak lima buah
Lampu LED (atau lampu bohlam kecil)
Kabel
Penjepit buaya
Lempengan tembaga
Lempengan seng
Untuk pengganti tembaga dan seng, dapat digunakan isi dalam baterai yang biasanya berwarna hitam
Langkah-langkah:
Langkah-langkah Percobaan:
Tusukkan lempengan tembaga dan seng ke dalam kentang mentah.
Jepitkan kabel kepada lempengan tersebut dan hubungkan dengan lampu.
Lihat nyala lampu yang terjadi.
Jika nyala lampu belum kelihatan, maka tambah kentang tersebut agar arus listrik yang dihasilkan bertambah.
Hasil Percobaan :
Pada percobaan menghubungkan antara satu, dua, tiga buah kentang dengan kabel yang telah dipasang lampu LED, yang terjadi lampu tidak menyala. Hal itu terjadi karena kuat arus satu, dua, dan tiga buah kentang tidak cukup untuk menyalakan satu buah lampu.
Pada saat menghubungkan empat buah kentang lampu menyala namun redup,
Pada saat menghubungkan lampu dengan lima buah kentang ternyata lampu menyala terang.
NoJumlah KntangKondisi Lampu
1.1 buah kentangTidak Menyala
2.2 buah kentangTidak Menyala
3.3 buah kentangTidak Menyala
4.4 buah kentangTidak Menyala
5.5 buah kentangMenyala Redup
6.6 buah kentangMenyala Terang
Kesimpulan :
Dari pengamatan percobaan yang telah dilakukuan dapat disimpulkan bahwa kentang mengandung cairan elektrolit yang dapat menghasilkan energi listrik sehingga lampu dapat menyala.
Setelah Anda membaca, mengamati gambar, yuk kita lihat video berikut ini sebelum kita menjawab beberapa pertanyaan.
Anak-anak, demikian pelajaran kita kali ini.
Sebelum kita tutup, saya berpesan laporkan kegiatan belajarmu kepada guru.
Diskusikan dengan temanmu pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Apa topik bacaan pada awal pelajaran kita kali ini?
2. Sebutkan pembangkit listrik apa saja yang memasok energi listrik di Indonesia!
3. Mengapa tenaga surya dipilih sebagai alternatif penyediaan energi listrik?
4. Carilah informasi misalnya di https://shopee.co.id/ dapatkah kalian memperoleh alat untuk menyediakan energi listrik di rumah? Berapa harga yang ditawarkan?
Halo, selamat bertemu kembali di blog kesayangan kita!
Salam sejahtera!
Assalaamualaikum warhamatullaahi wa barakaatuh
Tujuan pembelajaran kali ini:
Setelah mencari informasi, siswa mampu menjelaskan bentuk kerja sama di bidang politik dalam lingkup ASEAN dengan benar
Setelah mencari informasi, siswa mampu menyajikan informasi tentang peran Indonesia dalam kerja sama di bidang politik dalam lingkup ASEAN
Setelah berdiskusi, siswa mampu membuat brosur berdasarkan brosur yang baik dengan menarik
Mari kita mulai!
Bacalah halaman 83 buku tema 4!
Anda kerjakan pertanyaan halaman 84 - 86.
Tulis jawabanmu pada buku catatan tema 4.
Bandingkan jawabanmu dengan catatan yang ada di bawah postingan ini!
Nah setelah kalian mempelajari tentang "Masyarakat ASEAN Bebas Narkoba" silakan lanjutkan kegiatan pada halaman 86! Kita akan membuat brosur.
Untuk memahami materi itu, silakan saksikan video berikut ini!
Nah itulah cara membuat brosur. Dapatkah kalian membuat brosur yang berisi ajakan untuk tidak memakai narkoba kepada masyarakat?
Tanya jawab tentang Narkoba:
1. Apa itu narkoba?
Jawaban: Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
2. Mengapa peredaran narkoba semakin meluas?
Jawaban: Perdaran narkoba meluas karena adanya kemudahan komunikasi dan transportasi akibat globalisasi.
3. Apa dampak penggunaan narkoba bagi pengguna?
Jawaban: Beberapa dampak bagi pengguna antara lain mengalami gangguan fisik seperti kerusakan syaraf, gangguan pernapasan, kemampuan berpikir terganggu, dan menurunkan kekebalan tubuh. Serta mengganggu psikis seperti halusinasi, berkurangnya kepercayaan diri, sering gelisah, dan anti sosial.
4. Apa dampak penggunaan narkoba bagi keluarga pengguna?
Jawaban: Dampak bagi keluarga antara lain memalukan keluarga, dikucilkan masyarakat, dan membebani keluarga karena pengguna akan meminta bahkan mencuri uang demi membelinya.
5. Apa dampak penggunaan narkoba bagi masyarakat di lingkungan pengguna?
Jawaban: Bagi masyarakat di lingkungan pengguna dapat ikut terpengaruh untuk mencoba, masyarakat juga bisa terancam ketika pengguna mengemudikan kendaraan (kecelakaan), dan meningkatkan kasus pencurian akibat pengguna melakukan segala cara untuk membelinya.
6. Apa dampak penggunaan narkoba bagi bangsa Indonesia?
Jawaban: Dampak bagi Indonesia antara lain akan kehilangan penerus bangsa, memiliki generasi penerus yang tidak bermutu, meningkatnya kasus krim1nal, dan bahkan bangsa Indonesia bisa hancur.
7. Mengapa negara-negara ASEAN merencanakan “ASEAN Drug Free 2015”?
Jawaban: Negara-negara Asean merencanakan ASEAN Drug Free 2015”.untuk saling menukar informasi dalam hal rehabilitasi, pencegahan, dan penegakan hukum tentang masalah narkoba.
8. Apa saja peran Indonesia untuk mewujudkan ASEAN Drug Free 2015?
Jawaban:
Beberapa peran Indonesia dalam mewujudkan ASEAN Drug Free 2015 antara lain :
Melakukan penyuluhan dan penerangan kepada para siswa/pelajar menengah, dan mahasiswa.
Membentuk dan meningkatkan keterampilan Kader Anti Narkoba dengan mendirikan Forum Komunikasi Lembaga Swadaya Masyarakat Anti Narkoba.
Melakukan tes uji narkoba (tes urin) dimulai dari pendidikan menengah dan kampus.
Menyelenggarakan kegiatan pagelaran seni di Malaysia, Hongkong, Singapura dan Korea Selatan.
Meningkatkan akses komunikasi antara BNN dan masyarakat dengan membuka layanan Suara Masyarakat.
9. Mengapa peran Indonesia dalam mewujudkan ASEAN Drug Free 2015 sangat penting?
Jawaban:
Peran Indonesia dalam menuju drug free ASEAN 2015 sangat penting karena langkah-langkah yang telah diambil Indonesia dalam penanggulangan pengedaran narkoba sekaligus membatasi pengedaran obat-obatan yang terlarang ini.
10. Apa yang harus kita lakukan untuk mencegah penggunaan narkoba?
Jawaban: Kita harus benar-benar menolak, tidak ingin memakai meski untuk coba-coba, dan merasa takut dampak negatif narkoba.
11. Bagaimana kalian menyikapi, jika ada orang yang menawarkan narkoba kepada kalian?
Jawaban:
Kita harus menolaknya dengan tegas.
Nah demikian pelajaran kita kali ini. Jangan lupa selalu melaporkan hasil pekerjaan kalian kepada guru.
3.5 Mengidentifikasi komponen-komponen listrik dan fungsinya serta menjelaskan cara menghasilkan, menyalurkan, dan menghemat energi listrik.
Assalaamualaikum wr. wb!
Anak-anak Kelas 6, apa kabar?
Kali ini kita akan belajar tentang "Menghemat Energi Listrik".
Setelah membaca Uraian tentang jenis-jenis lampu, kalian diharapkan dapat:
1. Menyebutkan 3 jenis lampu yang biasa dipakai di rumah.
2. Menjelaskan jenis lampu yang paling hemat energi
Mari kita pelajari materi berikut!
JENIS-JENIS LAMPU HEMAT ENERGI
Mengenal Jenis-Jenis Lampu Hemat Energi
Berbagai jenis lampu kini tersedia di pasaran dan masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berikut jenis-jenis lampu yang dapat Anda pilih berdasarkan kegunaannya.
Lampu Pijar
Jenis lampu ini menggunakan semacam kawat pijar di dalam bola kaca yang diisi gas nitrogen, argon, kripton, hidrogen dan sebagainya. Lampu pijar atau yang biasa disebut bohlam ini dapat bertahan selama 1000 jam atau setara dengan 3-4 bulan pemakaian dengan lama pemakaian 10 jam. Lampu jenis ini banyak dipilih karena faktor ekonomis.
Lampu TL (Fluorescent)
Lampu yang dikenal dengan lampu neon ini memiliki beraneka macam bentuk. Lampu TL lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar, karena lebih terang dan mampu bertahan hingga 15.000 jam atau setara dengan 10 tahun pemakaian dengan harga hampir 10 kali lebih mahal dari lampu pijar biasa. Sekarang ini banyak bermunculan lampu TL dengan harga lebih murah namun berkualitas rendah.
Lampu Halogen
Lampu jenis biasanya digunakan untuk lampu spot yaitu yang mengarah hanya ke area tertentu saja. Lampu ini baik untuk penerangan menerangi benda-benda seni, penerangan taman, kolam dan lain-lain.
Lampu LED
Meskipun harganya relatif mahal, lampu LED adalah lampu yang paling hemat energi diantara lampu lainnya. Lampu LED 4 watt dengan kualitas baik memiliki terang setara dengan lampu pijar 25 watt. Energi yang digunakan pun sangat kecil dan bisa menghemat listrik lebih banyak dibandingkan dengan model lainnya. Warna lampu LED pun beraneka ragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Jadi, apa saja jenis-jenis lampu yang kalian ketahui?
Lampu manakah yang paling hemat energi?
Mengapa orang memilih lampu LED untuk lampu mereka?
Carilah penjelasan tentang "Hemat energi hemat biaya"
Denikian pelajaran kali ini,
Agar kalian terlatih menulis dengan rapi, salin materi dalam buku catatan kalian!
Semoga masih sehat dan tetap menjalankan protokol kesehatan, ya!
Kali ini kita akan belajar tentang teks ekplanasi.
Setelah membaca uraian pada blog ini, anak-anak akan dapat:
menjelaskan pengertian teks ekplanasi
menyebutkan 3 ciri teks eksplanasi
membedakan teks ekplanasi dengan jenis teks lainnya
menunjukkan topik dari suatu teks eksplanasi yang disajikan
Nah, yuk kita mulai!
Bacalah Buku Siswa Tema 4 halaman 45 dan 46!
Listrik memiliki peran penting di era globalisasi. Globalisasi terjadi karena perkembangan teknologi di berbagai bidang, yang didukung oleh peran listrik sebagai sumber energi di dalamnya. Kehidupan warga dunia saat ini menjadi sangat dekat dengan listrik. Listrik menjadi bagian kehidupan dalam keseharian yang tidak terpisahkan. Sehingga, saat arus listrik di rumah mendadak terputus, biasa kita sebut sebagai mati lampu, kejadian tersebut menjadi hal yang cukup mengganggu. Faktor apakah yang menyebabkan hal tersebut terjadi?
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai perusahaan negara yang mengurus bidang kelistrikan sesungguhnya juga tidak menyukai kejadian mati lampu apalagi padam dalam waktu yang cukup lama. Karena hal tersebut akan sangat mengganggu berjalannya proses Pembangkit–Transmisi–Distribusi energi listrik. Faktor-faktor penyebab mati lampu antara lain adalah: Ketidaksiapan pembangkit, gangguan transmisi atau gangguan distribusi. Faktor yang berpengaruh bisa dari luar dan dari dalam. Faktor luar yaitu: gangguan alam seperti petir, pohon, dan hewan yang menyentuh jaringan, atau galian yang menyebabkan kabel tanah rusak. Sedangkan faktor dalam terjadi pada gangguan komponen dan peralatan yang terpasang pada jaringan.
Nah, kita sebagai warga masyarakat pengguna listrik, tentunya dapat membantu untuk mencegah terjadinya faktor luar guna menghindari terjadinya mati lampu. Mari kita bersama-sama ikut menjaga keberadaan listrik di tengah kita.
Teks eksplanasi merupakan sebuah teks yang berisi penjelasan atas sebuah kejadian atau fenomena yang berkaitan dengan alam, sosial, ilmiah, dan budaya. Contoh dari fenomena yang dibahas di dalam teks eksplanasi berupa bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan lain-lain. Sementara contoh dari kejadian sosial bisa berupa pengangguran, kesehatan, dan lain-lain.
Singkat cerita, teks eksplanasi menjelaskan tentang hubungan sebab-akibat dari suatu peristiwa, yakni mengenai “mengapa” dan “bagaimana” hal itu bisa terjadi.
Lantas, sulitkah membedakan mana teks eksplanasi dan mana yang bukan? Sebenarnya tidak juga, apalagi teks eksplanasi memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Adapun ciri-ciri teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
1. Teks eksplanasi terdiri dari tiga unsur yang meliputi sebuah pernyataan umum, sebab-akibat, dan interpretasi.
2. Informasi yang ada di dalam teks eksplanasi berisi berdasakan fakta.
3. Informasi yanag ada di dalam teks eksplanasi memiliki sifat objektif.
4. Teks eksplanasi membahas sebuah peristiwa.
5. Teks ekplanasi merupakan jenis teks yang bersifat informatif.
Pada halaman 46 terdapat pertanyaan:
1. Apa topik/gagasan utama bacaan di atas?
Jawaban: Faktor penyebab mati lampu.
2. Apa saja penyebab terputusnya aliran listrik dari stasiun pembangkit hingga ke rumah warga?
Jawaban: Faktor dari luar seperti gangguan alam, pohon, dan hewan. Serta faktor dalam seperti gangguan komponen dan peralatan yang terpasang pada jaringan.
3. Bagaimana mencegah terjadinya mati lampu?
Jawaban: Masyarakat hendaknya mencegah faktor luar terjadi, seperti memotong sendiri atau melapor ke PLN jika menemukan pohon yang berisiko mengganggu jaringan listrik. Tidak menyadap (mencuri) jaringan listrik. Tidak merusak jaringan listrik dengan sengaja, dan melarang anak bermain layang-layang di dekat jaringan listrik
Nah anak-anak, itulah pelajaran kita hari ini.
Agar kalian lebih paham terhadap teks eksplanasi, yuk kita lhat contoh-contohnya.