• Diksi 1

    Halaman SDN Mataram Musi Rawas Mei 2024

  • Diksi 2

    SMP Terbuka TKB Batu Kucing Musi Rawas (Sekarang, Musi Rawas Utara)

  • Diksi 3

    Kegiatan Akhir Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9

  • Diksi 4

    Rumah Virus Literasi (RVL) Kopdar 2

  • Diksi 5

    Kota Kenangan

Bodohnya Saya

Oleh: Telly D


Udara pagi yang segar menyentuh wajah saya ketika pintu rumah saya buka.  Matahari belum terbit. Baru saja shalat subuh ditunaikan masih pagi sekali. Jalanan masih sepi dan lengang. Saya berdiri di pintu pagar depan rumah menunggu langganan sayur yang suka melintas depan rumah di subuh buta. 

Sebuah becak melintas di depan rumah dan mendadak berhenti. Pengemudi beca itu turun dari kendaraannya berjalan ke arah saya menyapa dan mengeluarkan senyuman terbaiknya. Reflex saya ikut tersenyum, dia menanyakan mengapa saya sepagi itu berdiri di depan rumah. Kami saling menyapa dan bertukar kabar.

Langganan sayur datang. Saya sibuk berbelanja. Tukang becak itu berdiri di samping saya menemani saya memilih sayuran sambil sesekali memperlihatkan dompetnya yang berisi uang 50 ribuan. Saya tidak mengerti maksudnya sampai dia mengatakan ‘’yuk makan bakso nanti sore dekat UNM, saya tunggu ya?” Hah tukang becak itu ternyata lagi merayu saya.  Bodohnya, saya tidak tahu. 


Makassar, 8 September 2021


#pentigraf

Sumber: Grup WA Rumah Virus Literasi

Share:

Mahasiswa Salah Duga

0leh Telly D


Baru saja saya selesai mencuci mobil ketika seorang mahasiswa masuk ke halaman rumah. Saya persilakan mahasiswa itu duduk di terase tempat suami selalu melayani mahasiswa yang butuh konsultasi. Saya meneruskan pekerjaan yang belum selesai meyiram bunga. 

Menunggu suami selesai shalat dhuha saya menemani mahasiswa itu mengobrol. Isi obrolan tentang kesulitan mendapat pekerjaan di saat sekarang. Tema pembicaraan itu cocok, mahasiswa ini baru saja menyelesaikan ujian S1nya.  Ketika suami menggabung, saya beralih meneruskan merapikan halaman seperti yang biasa saya lakukan setiap hari. 

Konsultasi mahasiswa selesai saya mengantar mahasiswa itu ke pintu halaman sekaligus untuk menutup pintu. Mahasiswa itu menyentuh lengan bahu saya sambil menatap dan mengatakan dengan penuh simpatik ’’datanglah ke Morowali kampung saya, di sana ada pabrik nikel sehingga banyak pekerjaan yang lebih baik daripada sekedar membersihkan halaman seperti disini.” 

Hah……

Makassar, 8 September 2021


#pentigraf

Sumber: Grup WA RumahVirusLiterasi


Share:

Tentang Saya


Nama lengkap saya, Susanto. Membuat blog pada tahun 2009, namun benar-benar 'ngeblog' sejak pandemi Covid 19 Melanda negeri kita dan belahan dunia lainnya tahun 2020. 

Menggunakan nickname Pak D Antok, Pak D Susanto, Pak D Sus, dan panggilan dalam komunitas penulis adalah Pak D saja. D singkatan dari 'Dhe', kependekan dari kata 'Gedhe' yang berarti besar atau tua. Saya anak tertua, oleh karena itu, anak-anak adik saya memanggil saya Pak Dhe atau Pak Gedhe. 

Selain itu, D adalah nama desa Abjad di Kabupaten Musi Rawas. Huruf D dirangkai dengan kata "Tegalrejo" adalah nama desa tempat saya tinggal sejak tahun 2006 hingga sekarang. Karena nama Susanto dalam komunitas guru tidak hanya satu, saya yang tinggal di D sering dipanggil dengan nama Susanto D, artinya Susanto yang tinggal di desa D. Akhirnya huruf D yang diucapkan De menjadi 'brand' pada blog maupun komunikasi dengan sesama blogger di grup Whatsapp

Saya lahir di Gombong Kebumen pada tanggal 29 Juni. Tahun ini genap usia saya yang ke-50. Bekerja sebagai pendidik di SDN Mardiharjo, Kecamatan Purwodadi, Kab. Musi Rawas sejak tahun 2017. Sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala SDN 2 Selangit (2008-2012), SDN Purwodadi (2012-2013), dan SDN Rejosari (2013-2017). Tahun 1993 menjadi guru muda di SDN 1 Batu Kucing (Musi Rawas Utara) sampai dengan tahun 2006. Tahun 2006 mutasi ke SDN Padang Lalang.

Penulis pernah belajar di SDN Srampadan Gombong (1983), SMPN 2 Gombong (1986), SPGN Kebumen (1989), D2 PGSD UNS (1992), STKIP PGRI Lubuklinggau (2006), UT UPBJJ Palembang (2017).

Penulis dapat dihubungi melalui email susanto_eni@yahoo.com, sus.54nto@gmail.com, dan susanto963@guru.sd.belajar.id 

Salam literasi! 











Share:

Mempraktikkan atau Memraktikkan, Sebuah Kajian Sederhana

 



Ketika saya bertanya kepada teman-teman tentang bentuk yang benar, mempraktikkan atau memraktikkan? Teman saya menjawab, "Buka saja Kamus Besar Bahasa Indonesia V. Repot amat!" Saya pun membuka KBBI daring. Kata yang saya temukan adalah kata mempraktikkan. Ketika mengetikkan kata memraktikkan, ada jawaban di sana.

Maaf, tidak ditemukan kata yang dicari
Anda mencari kata memraktikkan dalam huruf kapital MEMRAKTIKKAN

Pertanyan berikutnya, mengapa seperti itu? Bukankah "p" itu luluh jika bertemu dengan awalan me-?

Sahabat Diksi, acuan bagi ahli bahasa dan masyarakat yang berpendidikan dalam menentukan bentuk bahasa baku resmi yang digunakan dalam komunikasi lisan dan tulis adalah buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jika tidak sempat membeli buku versi cetaknya, acuanbahasa.kemdikbud.go.id sudah menyediakan secara daring melalui laman https://acuanbahasa.kemdikbud.go.id/

Untuk bisa mengakses, Anda harus login dengan akun yang sudah didaftarkan. Jadi untuk bisa mengakses laman tersebut, Anda harus mendaftar terlebih dahulu.

Pada laman tersebut, saya memilih dan mengeklik buku ini.



Tersedia daftar isi buku di sebelah kanan gambar tersebut. Anda dapat memilih sesuai kebutuhan. 

Kembali pada pertanyaan, mengapa bentuk mempraktikkan adalah bentuk yang benar menurut kaidah kebahasaan ketimbang bentuk memraktikkan?

Sahabat Diksi, pada halaman 120 buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tersebut terdapat penjelasan tentang morfofenemik prefik meng-. Ada 8 kaidah morfofonemik untuk prefiks meng-. Tentu yang kita cari kaidah berkaitan dengan pertanyaan saya tadi.

Untuk menjawab pertanyaan itu, kita mengikuti kaidah ke-7 yakni, jika ditambahkan pada pangkal yang bergugus konsonan, seperti fonem /pr/, /pl/, prefiks meng- tidak berasimilasi dengan konsonan awal pangkal itu. Jadi, gugus konsonan pangkal itu tidak tunduk pada kaidah peluluhan. 

meng + produksi menjadi memproduksi

meng + proses menjadi memproses

meng + plester menjadi memplester

meng + plonco menjadi memplonco

Berdasarkan kaidah tersebut, maka kata praktik jika mendapat afiks meng-kan penulisannya menjadi mempraktikkan.

Duh! Berat sekali bahasa pada ulasan itu, ya? Adakah penjelasan yang mudah diingat dan dipahami orang awam seperti saya?

Begini, dari kaidah yang diuraikan dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tersebut ada pihak yang menyimpulkan bahwa terdapat empat kata yang jika diberi prefiks meng- (bahasa kaidah) atau diberi awalan me- (istilah yang banyak dijumpai) akan luluh. Keempat kata yang diawali dengan fonem /k/, /p/, /t/, dan /s/ akan luluh seperti gambar di bawah ini



kikir     >    mengikir

panah    >     memanah

tuduh    >    menuduh

sapu    >    menyapu


Bandingkan dengan:

meng + klasifikasi > mengklasifikasi
meng + transfer > mentranfer
meng + khayal > mengkhayal
meng + syukuri > mensyukuri

Perlu diperhatikan juga, jika bentuk dasarnya kata berawalan per- (misalnya pertinggi, pertegas, perdalam). Meskipun diberi imbuhan meng- tidak luluh. Jadi, bentuk yang benar mempertinggi, mempertegas, memperdalam.

Kesimpulan

Kata dasar berhuruf awal konsonan k, p, t, s, jika huruf kedua vokal maka luluh menjadi meng-, mem-, men-, dan meny-.
Jika huruf kedua kata dasar berhuruf awal konsonan k, p, t, s, adalah konsonan, maka tidak luluh.

Nah, meluluhkan "p" pada kata dasar memang lebih mudah daripada meluluhkan hati yang keras. Namun, perhatikan rambu-rambu agar tidak melanggar.


Share:

Yuk, Gunakan Kata Depan "di" dan "pada" dengan Tepat!

 




Jika kita buka kbbi.web.id Kata depan "di" adalah kata depan untuk menandai tempat. Sedangkan kata "pada" adalah kata depan yang searti dengan "di". Kata "pada" dipakai di depan/sebelum kata benda, kata ganti orang, dan keterangan waktu. Kata "pada" juga dipakai serangkai sesudah kata "ke".

Contoh pemakaian:

di pasar

di sekolah

di atas

di rumah

pada tahun (benar)                di tahun (tidak benar)

pada masa (benar)                di masa (tidak benar)

pada abad (benar)                di abad (tidak benar)

pada pagi hari (benar)          di pagi hari (tidak benar)


Contoh dalam kalimat yang saya baca dari beberap blog teman.

Fungsi bahasa adalah sebagai alat atau sarana untuk berpikir sehingga terciptan interaksi dan komunikasi pada diri manusia. 

Awalnya Yummy App hadir di media sosial Facebook dan Instagram pada 2016.

Jelas, karena pada hari Minggu kami semua libur.

Pada pembahasan tentang Bab Sistem Gerak Manusia, saya hanya menggunakan sebagian materi yang penting saja untuk saya ajarkan kepada peserta didik di musim pandemi seperti sekarang ini.

Saya percaya akan bisa melakukannya dengan baik pada akhirnya. 

Setelah saya periksa di KBBI V, penulisan yang benar dalam bahasa Indonesia adalah bloger, ditulis dengan satu huruf g.

Kesimpulan

Simpel, 'kan? Aturan penulisan kata depan bahasa Indonesia ternyata mudah. Kata "di" digunakan untuk menandai tempat, sedangkan kata "pada" digunakan untuk selain tempat. Jangan keliru lagi, ya!



Share:

Contoh Tata Tertib Sekolah




Halo, Sahabat Diksi!

Setiap sekolah memiliki tata tertib. Meskipun, hampir dua tahun ini anak-anak melakukan pembelajaran secara dari dari rumah masing-masing. Tata tertib sekolah mestilah dibuat sebagai salah satu dokumen sekolah, 'kan?

Di dinding sekolah biasanya sudah tertempel papan berisi tata tertib. Akhirnya, dolumen tertulis terlupakan. Berikut contoh tata tertib sekolah untuk Sahabat Diksi semua. Sesuaikan saja isinya.


ATURAN SEKOLAH DAN TATA TERTIB PESERTA DIDIK

SEKOLAH DASAR NEGERI ..................

KECAMATAN ..................


A. KEHADIRAN PESERTA DIDIK

1. Hadir setiap hari efektif belajar, masuk kelas pagi pukul 07.00 WIB

2. Harus berada di dalam ruang belajar 15 menit sebelum pelajaran dimulai

3. Jika meninggalkan ruang belajar sebelum waktunya harus seijin guru mata pelajaran/guru kelas

4. Jika meninggalkan sekolah sebelum waktunya harus seijin guru piket dan wali kelas

5. Pada saat jam belajar tidak keluar kelas

6. Pada jam istirahat tidak keluar lingkungan sekolah


B. KETERLAMBATAN HADIR PESERTA DIDIK

1. Dinyatakan terlambat bila hadir setelah bel tanda pelajaran dimulai sudah berbunyi

2. Guru piket dapat memberikan ijin untuk mengikuti pelajaran berikutnya dengan surat izin khusus

3. Guru piket dapat memberikan hukuman fisik terukur, mendidik dan mengarahkan untuk menunggu di lapangan (depan sekolah) sebelum masuk ruang belajar pada jam pelajaran berikutnya

4. Lima kali terlambat (komulatif) akan mendapat surat pemberitahuan peringatan (yang ditujukan kepada orang tua)


C. KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK

1. Sakit dinyatakan dengan surat keterangan dokter dari instansi yang berwenang (klinik, puskesmas, dll yang sejenis)

2. Ijin dinyatakan dengan surat dari orang tua dan dilampiri fotocopy KTP orang tua penanda tangan surat

3. Tidak menginformasikan ketidak hadiran melalui telepon

4. Dinyatakan Alpa jika tidak ada pemberitahuan resmi berupa surat dari orang tua atau surat keterangan sakit

5. Tiga kali Alpa/tanpa keterangan akan menerima surat pemberitahuan - peringatan kepada orang tua


D. KERAPIHAN BERPAKAIAN PESERTA DIDIK

1.      Penjadwalan penggunaan pakaian seragam sekolah adalah :

a. Berpakaian Merah Putih pada hari Senin s.d Selasa

b.  Berpakaian Batik  pada hari Rabu dan Kamis

c.    Berpakaian Pramuka pada hari Jum'at dan Sabtu

2.      Pakaian seragam yang dikenakan harus

a.    Rapih, pantas, tidak terlalu ketat, tidak gombrang, mengenakan kaos dalam/singlet

b.    Mengenakan pakaian olah raga resmi yang sudah ditentukan sekolah pada jam pelajaran olah raga praktek

3.      Mengenakan pakaian seragam resmi sekolah dengan tata cara :

a.    Rok sebatas lutut dengan baju dimasukan kedalamnya, dan mengenakan ikat pinggang hitam polos

b.    Rok sebatas mata kaki, baju lengan panjang bagi yang berjilbab

c.    Celana (tidak gombrang) dengan baju dimasukan kedalamnya, dan mengenakan ikat pinggang hitam polos

d. Tidak mempunyai coret-coretan atau logo tambahan lain

4. Mengenakan sepatu berwarna hitam polos dan kaus kaki putih


E. PENAMPILAN DIRI PESERTA DIDIK

1. Rambut peserta didik tidak menutupi telinga, kerah baju, alis mata, dan tidak diwarna warni

2. Rambut siswi tidak terlalu pendek, diikat/dibando, tidak diwarna warni

3. Peserta didik tidak mengenakan kalung, cincin, gelang dan anting

4. Siswi tidak mengenakan asesoris dan kosmetik/make up yang berlebihan

5. Siswi tidak mengenakan cincin, kalung, gelang lebih dari satu

6. Anting wanita tidak lebih dari satu pasang

7. Tidak bertato dan tindikan



F. SARANA - PRASARANA BELAJAR PESERTA DIDIK

1. Wajib melengkapi alat-alat kelengkapan belajar sesuai dengan yang telah ditentukan oleh sekolah/ guru

2. Hanya boleh membawa ke sekolah buku-buku dan alat pembelajaran lain yang ada hubungannya dengan pelajaran

3. Menggunakan sarana-prasarana belajar di sekolah dengan baik dan benar agar tidak rusak atau hilang

4. Tidak "mencorat-coret" sarana-prasarana belajar dilingkungan sekolah

5. Tidak diizinkan membawa kendaraan bermotor


G. UPACARA BENDERA

1. Dilaksanakan setiap hari Senin pagi, dan hari-hari besar nasional

2. Peserta didik yang ditunjuk sebagai petugas upacara harus berlatih, mempersiapkan diri, dan melaksanakan tugas dengan baik

3. Peserta didik wajib mengikuti upacara bendera dengan tertib dan hikmat

4. Saat mengikuti upacara bendera peserta didik mengenakan pakaian seragam lengkap dengan topi

5. Peserta didik yang tidak mengikuti upacara bendera akan diberi sanksi/tindakan kedisiplinan yang sesuai


H. ETIKA DAN SOPAN SANTUN PESERTA DIDIK

1. Wajib menghargai, menghormati, menyapa Kepala Sekolah, Guru, Staff TU, Orang Tua dan sesama pelajar baik dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah

2. Wajib menjaga/memelihara Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kenyamanan, Kerindangan, dan Kekeluargaan di dalam dan luar lingkungan sekitar SD Negeri 2 Sambong

3. Tidak membuat coret-coretan dikelas, lingkungan sekolah dan luar sekolah

4. Ikut memelihara tumbuhan/taman di dalam maupun diluar lingkungan/sekitar sekolah

5. Tidak mengganggu/merusak sarana-prasarana belajar disekolah

6. Wajib menjaga nama baik sekolah di dalam maupun diluar sekolah

7. Wajib mengenal semua guru yang mengajar maupun yang tidak mengajar dikelas yang bersangkutan


I. LARANGAN

1. Dilarang mengenakan topi bebas, asesoris dan perhiasan berlebihan

2. Dilarang jajan pada waktu jam pelajaran berlangsung

3. Dilarang membawa ponsel/HP

4. Dilarang keras membawa rokok, minuman beralkohol, narkoba, senjata tajam/api ke lingkungan sekolah

5. Dilarang menerima tamu di dalam kelas dan di lingkungan sekolah tanpa seijin guru piket

6. Dilarang membawa uang melebihi keperluan belajar di sekolah

7. Dilarang melakukan kegiatan yang merugikan diri sendiri, sekolah dan masyarakat

8. Dilarang keras melakukan keributan, perkelahian, dan pemerasan

9. Dilarang keras membawa koran/majalah, buku-buku, VCD, yang bersifat porno grafi dan porno aksi

10. Dilarang keras melakukan kegiatan yang mengganggu ketertiban belajar dan ketertiban umum

11. Dilarang keras melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan kepribadian pelajar dan kepribadian nasional


J. SANKSI - HUKUMAN - TINDAKAN

Peserta didik yang melanggar/tidak mematuhi aturan sekolah dan tata tertib ini dikenakan sanksi-hukuman-tindakan sebagai berikut :

1. Peringatan lisan

2. Peringatan tertulis

3. Pemberitahuan-peringatan kepada orang tua

4. Panggilan orang tua

5. Hukuman fisik yang terukur dan mendidik

6. Penugasan mendidik dan tidak merugikan peserta didik

7. Penggantian material tertentu sesuai pelanggaran yang dilakukan

8. Pemotongan rambut, Pengecatan hitam sepatu, penyitaan barang yang tidak sesuai aturan dan lain lain yang bersifat mendidik

9. Penundaan belajar (skorsing)

10. Pengembalian kepada orang tua (dikeluarkan dari sekolah)

11. Hal tindakan yang menyangkut pidana/perdata yang tidak dapat diselesaikan di sekolah akan diserahkan kepada pihak yang berwajib


K. SANKSI KHUSUS

1. Peserta didik yang menggunakan HP pada saat jam pelajaran masih berlangsung disekolah akan dikenakan tindakan berup penyitaan HP tersebut dan akan dikembalikan kembali kepada orang tua pada saat pembagian raport dan/atau kenaikan kelas dan pada saat kelulusan (untuk kelas VI)

2. Ketidakhadiran peserta didik (alpa) yang melebihi 20% dari hari efektif belajar satu tahun tidak memenuhi persyaratan untuk naik kelas

3. Ketidak hadiran peserta didik (alpa) yang melebihi 15% pada hari efektif belajar (mata pelajaran) per  semester tidak akan tidak akan diikutsertakan dalam kegiatan ulangan semester dan remidial ataupun pada perbaikan nilai di akhir semester


Keterangan : 

Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan disesuaikan dengan kebijakan sekolah.



TATA TERTIB SEKOLAH


Tata tertib ini dibuat untuk mengatur kegiatan sekolah sehingga tercipta suasana tata kehidupan sekolah yang sehat dan santun, sehingga menjamin terciptanya kelancaran proses belajar mengajar . sifat tata tertib ini mengikat kepada semua warga sekolah, oleh karena itu pelanggar tata tertib dikenakan sangsi sesuai dengan kesalahannya.


A. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR ( KBM )

1. Jam pelajaran dimulai pukul 07.15

2. Peserta didik yang terlambat 10 menit atau lebih tidak diperbolehkan masuk kelas sebelum mendapat ijin dari guru piket atau kepala sekolah.

3. Kegiatan belajar mengajar diawali dan diakhiri dengan berdoa.

4. Peserta didik mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku.

5. Peserta didik pulang setelah jam pelajaran akademik atau pelajaran tambahan berakhir.

6. Peserta didik yang pulang karena sakit / keperluan lain dalam jam pelajaran berlangsung harus mendapat ijin dari guru piket atau kepala sekolah.

7. Peserta didik yang tidak masuk karena sakit / karena sesuatu hal harus memberi surat keterangan dari dokter / orang tua / wali.

8. Piket kelas dilaksanakan sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar, sesuai dengan jadwal piket.


B. UPACARA DAN SENAM KESEGARAN JASMANI.

1. Upacara bendera dilaksanakan setiap hari Senin, hari Besar atau hari yang ditentukan mulai pukul 07.15 WIB, dan peserta didik hadir 15 menit sebelum upacara dimulai.

2. Peserta didik melaksanakan upacara dengan tertib dan khidmat.

3. Peserta didik memakai seragam sekolah lengkap waktu upacara .

4. Peserta didik yang terlambat datang tidak diperbolehkan mengikuti upacara.

5. Setiap hari Jum’at dilaksanakan SKJ dan atau Jum’at bersih.

6. Peserta didik mengikuti SKJ harus memakai seragam olah raga.

C. SERAGAM SEKOLAH .

1.    Peserta didik setiap hari Senin dan Selasa memakai seragam Putih-Merah.

2.    Peserta didik setiap hari Rabu dan Kamis memakai seragam batik.

3.    Peserta didik setiap hari Jum’at dan Sabtu memakai seragam Pramuka.

4.    Peserta didik setiap jam pelajaran Olah Raga harus memakai seragam Olah Raga.


D. KEGIATAN EXSTRA KURIKULER.

1.    Peserta didik mengikuti kegiatan Exstra Kurikuler sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

2.    Peserta didik mengikuti kegiatan Exstra Kurikuler berpakaian bebas rapi dan bersepatu.


E. KEWAJIBAN PESERTA DIDIK.

1.    Peserta didik hormat, patuh dan sopan kepada Kepala sekolah, guru, serta karyawan sekolah.

2.    Peserta didik wajib menjunjung tinggi norma dan kesepakatan dengan sesama warga sekolah.

3.    Peserta didik wajib menjaga nama baik sekolah baik di dalam maupun di luar sekolah.

4.    Peserta didik wajib mengerjakan tugas yang diberikan Bapak / Ibu guru.

5.    Peserta didik yang bersepeda menempatkan sepeda ditempatnya dengan rapi dilengkapi  dengan pengaman.

6.    Semua peserta didik wajib menaati tata tertib yang berlaku.



F. HAK- HAK PESERTA DIDIK.

1.    Peserta didik berhak mengikuti pelajaran sampai akhir pelajaran.

2.    Peserta didik berhak mendapat perhatian dan layanan sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3.    Peserta didik berhak menggunakan fasilitas sekolah sesuai dengan petunjuk dan ijin penggunaannya.


G. LARANGAN – LARANGAN DI SEKOLAH.

1.     Peserta didik dilarang meninggalkan kelas tanpa ijin.

2.     Peserta didik dilarang membuat keributan di dalam dan diluar sekolah.

3.     Peserta didik dilarang makan / minum di dalam kelas saat pelajaran berlangsung.

4.    Peserta didik dilarang membeli makanan / minuman pada saat jam pelajaran berlangsung.

5.    Peserta didik dilarang membawa atau menghisap rokok di sekolah maupun di luar sekolah.

6.    Peserta didik dilarang membawa atau terlibat penyalahgunaan minuman keras dan Narkoba.

7.    Peserta didik dilarang berjudi dan sejenisnya.

8.    Peserta didik dilarang membawa senjata tajam yang tidak ada kaitannya dengan proses belajar mengajar.

9.    Peserta didik dilarang terlibat tindakan kriminal baik di dalam maupun di luar sekolah.

10. Peserta didik dilarang mencoret-coret semua fasilitas sekolah ( tembok, meja, kursi, dsb )

11. Peserta didik dilarang membawa Tip Ex, cat, dan sejenisnya.

12. Peserta didik dilarang bercukur gundul/plontos  atau mengecat rambut .

13. Peserta didik putra.dilarang : berambut gondrong dan memakai asesoris wanita.

14. Peserta didik putri dilarang : make up , mengecat dan memanjangkan kuku serta asesoris yang berlebihan.

15. Peserta didik dilarang memakai sandal dan sepatu hak tinggi.

16. Peserta didik dilarang meninggalkan buku pelajaran di dalam kelas.

17. Peserta didik dilarang bermain sepeda saat jam sekolah.

18. Peserta didik dilarang berkelahi dengan teman sekolah maupun dengan pihak lain.

19. Peserta didik dilarang membawa telepon genggam atau Hand Phone ke sekolah.

20. Peserta didik dilarang duduk di pagar sekolah saat istirahat.

21. Peserta didik dilarang naik sepeda di halaman sekolah saat masuk maupun keluar sekolah.




Share:

Belajar Menulis Pentigraf

 




Share:

Pengikut Diksi

Beli Domain Banyak Discount

www.domainesia.com

Postingan Populer

Label

Recent Posts

Theme Support

Butuh bantuan kami untuk upload atau kustomisasi Template blog ini? Hubungi Saya dapatkan detail kustomisasi tema yang Anda butuhkan.