Dunia Tidak Selalu Manis
Cahayu Bersama Eyang Kakung-Putri dan Tante Iwi |
Cahayu, cucuku yang cantik. hari ini ayah Bagus mengirimkan video. Cahayu diberi seiris tipis lemon. Lalu, kamu tanpa ragu menggigit dan ... raut mukamu merespon dan membentuk mimik yang menunjukkan bahwa rasa lemon yang baru saja kamu gigit sangat masam.
Meskipun tahu irisan leon itu rasanya masam, namun kamu masih mencobanya. Seolah ingin menaklukkan bahwa lidahmu mampu mengalahkan rasa masam.
Hari ini, 10 September 2024 usiamu sembilan bulan sepuluh hari. Sebelumnya makanan yang masuk ke dalam mulutmu didominasi dengan rasa manis dan juga asin atau gurih. Kamu menikmati dan asupan nutrisi yang Mamah dan ayahmu berikan mengantarkanmu menjadi gadis kecil periang.
Hari ini ayah bagus memberimu makanan yang mungkin kamu mengira rasanya seperti biskuit. Namun, kenyataannya, irisan lemon itu terasa asam. Brrr ... lucu sekali mukamu menunjukkan ekspresi manahan asam.
Begitulah hidup. Ayah bagus ingin menunjukkan satu rasa bahwa hidup tidak selamanya manis dan gurih. Ada kalanya masam.
Mungkin, suatu saat ayah bagus akan mengajkmu mencicipi rasa lainnya. Selamat bereksplorasi, cucuku ayuku, Cahayu Eka Putri Bagus Aji Santoso.
Rekaman Tulisan Dialog dalam Grup WA (2)
Tulisan berikut berjudul: Proyek Sukses, Makan Malam Gelap.
Saya pun menuju tautan yang diberikan penulis: https://syaiful-hidayat.my.id/2024/06/24/proyek-sukses-makan-malam-gelap/
Proyek Sukses, Makan Malam Gelap
Oleh. Syaiful Hidayat
Minggu malam itu adalah awal dari sebuah petualangan singkat tapi penuh makna bagi saya dan beberapa teman. Kami memutuskan untuk berangkat ke luar kota demi menyelesaikan sebuah proyek yang sudah cukup lama ditunggu-tunggu. Sejak awal, kami tahu bahwa perjalanan ini akan penuh tantangan, tapi semangat kebersamaan dan tujuan untuk sukses membuat kami tetap bersemangat.
Kami berangkat setelah salat Subuh, dengan langit masih gelap dan udara pagi yang segar. Mobil kami melaju pelan meninggalkan kota Surabaya yang masih tertidur. Suasana di dalam mobil dipenuhi canda tawa dan cerita-cerita ringan untuk mengusir kantuk. Perjalanan ini terasa spesial, karena kami tahu bahwa di ujungnya ada sebuah pencapaian yang menunggu.
Sesampainya di luar kota, kami langsung menuju lokasi proyek. Waktu yang sempit memaksa kami untuk bekerja dengan cepat dan efisien. Tantangan demi tantangan muncul silih berganti, tapi berkat kerjasama yang solid, semua dapat kami atasi. Setiap orang memiliki peran masing-masing, dan semuanya berkontribusi dengan maksimal. Pekerjaan yang seharusnya memakan waktu berhari-hari, berhasil kami selesaikan dalam sehari. Alhamdulillah, usaha kami tidak sia-sia. Masing-masing dari kami mendapatkan bayaran yang setimpal dengan kerja keras yang telah kami lakukan.
Malam pun tiba, dan kami memutuskan untuk makan malam sebelum kembali ke kota Surabaya. Sekitar pukul 19.30, kami melihat sebuah warung makan di pinggir jalan yang tampak menarik. Perut yang keroncongan membuat kami tidak berpikir panjang untuk segera mampir dan memesan makanan. Namun, ketika kami sedang asyik menunggu pesanan, tiba-tiba lampu di warung itu padam. Suasana yang awalnya hangat dan terang benderang, mendadak berubah menjadi gelap gulita.
Kami semua terdiam sejenak, mencoba menyesuaikan mata dengan kegelapan yang mendadak menyelimuti. Pemilik warung segera mengeluarkan lilin dan menyalakannya, menciptakan cahaya temaram yang membuat suasana menjadi sedikit lebih nyaman. Walaupun kondisi ini jauh dari ideal, kami mencoba menikmati momen tersebut. Makan malam dalam keadaan mati lampu memberikan pengalaman yang unik. Kami tertawa dan bercanda, memanfaatkan situasi yang ada.
Perlahan-lahan, kami mulai menyadari bahwa kegelapan ini justru memberikan kesempatan bagi kami untuk saling berbicara lebih dekat, tanpa terganggu oleh gadget atau hal lain yang biasa menyita perhatian. Obrolan kami mengalir lebih hangat, membicarakan rencana masa depan, harapan, dan mimpi-mimpi yang ingin kami capai.
Tak lama kemudian, lampu kembali menyala. Sontak warung itu kembali terang, dan kami dapat melanjutkan makan dengan lebih nyaman. Namun, momen kebersamaan dalam kegelapan itu meninggalkan kesan mendalam bagi kami semua. Ada rasa syukur yang tumbuh dalam hati kami karena bisa melalui hari yang panjang dan penuh tantangan dengan baik, dan bisa mengakhirinya dengan kebersamaan yang hangat.
Setelah makan malam, kami melanjutkan perjalanan pulang. Dalam perjalanan, kami kembali mengenang kejadian di warung tadi. Kami tertawa, bercanda, dan saling menguatkan bahwa momen-momen seperti itulah yang membuat hidup terasa lebih berwarna. Pengalaman tersebut mengajarkan kami untuk selalu bersyukur, tidak hanya pada saat-saat terang benderang, tetapi juga dalam kegelapan sekalipun. Setiap momen, baik suka maupun duka, memiliki nilai yang berharga jika kita mampu melihatnya dari sisi positif.
Malam itu, kami tiba kembali di kota dengan hati yang penuh. Perjalanan yang melelahkan terasa sepadan dengan pencapaian dan kenangan yang kami dapatkan. Pekerjaan yang selesai dengan baik, bayaran yang cukup, dan momen kebersamaan yang berharga, semuanya menjadi bagian dari cerita yang akan selalu kami kenang.
Perjalanan ini mengingatkan saya akan pentingnya persahabatan dan kerjasama. Di saat-saat sulit, keberadaan teman-teman dapat memberikan kekuatan dan semangat. Kami belajar bahwa setiap tantangan dapat diatasi dengan kebersamaan dan tekad yang kuat. Perjalanan singkat ini bukan hanya tentang menyelesaikan proyek, tapi juga tentang mempererat hubungan dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
Begitulah, malam Minggu itu menjadi salah satu pengalaman berharga dalam hidup saya. Sebuah perjalanan ke luar kota yang penuh dengan kerja keras, tawa, dan kebersamaan. Sebuah cerita yang akan selalu saya kenang sebagai salah satu bukti bahwa hidup ini penuh dengan kejutan dan pelajaran, serta bahwa setiap momen, seberapapun sederhana atau sulitnya, memiliki keindahan tersendiri.
Catatan Syaiful, 24 Juni 2024
Rekaman Tulisan Dialog dalam Grup WA
Berikut ini adalah salinan tulisan yang ada di Grup WA Rumah Virus Literasi (RVL). Salin dan menempelkan? Tentu saja. Akan tetapi saya ingin mendokumentasikan agar tidak berlalu begitu saja. Nama dan link blog (apabila ada di blog pribadi penulis) akan disertakan.
Mulai edisi kali ini tulisan di GWA saya kutip di blog ini. Jika penulis meminta admin menghapusnya, akan saya hapus.
Tulisan Bu Kanjeng Sri Sugiastuti
Menakar Geliat Guru Penulis
Oleh: Sri Sugiastuti
Guru Penulis menginspirasi dan mengubah dunia melalui tulisan (Sri Sugastuti)
Era digital semakin maju, peran guru mengalami transformasi yang signifikan. Guru tidak hanya sebagai pendidik di dalam kelas, tetapi banyak guru kini juga berperan sebagai penulis. Guru Penulis menyebarkan pengetahuan dan inspirasi mereka melalui tulisan. Takmheran Tak heran bila fenomena "Guru Penulis" ini berhasil memperkaya dunia pendidikan dan membuka cakrawala baru dalam penyebaran ilmu dan pengalaman.
Saat ini banyak diminati kelas menulis baik daring mau pun luring yang diikuti guru. Guru yang sadar akan manfaat menulis memiliki kesempatan untuk memperluas wawasan dan menguasai dunia literasi. Apalagi bila para guru bisa menikmati proses belajar menulis dari apa yang dikuasai dan sukai. Kemudian mereka juga menjaga silahturahminya di komunitas menulis yang diikuti, mereka bisa berlari cepat menjadi penulis andal, atau berproses menurut hukum alam yang berlaku.
Guru menulis memiliki peluang menulis praktik baiknya di kelas atau saat bergelut di dunia pendidikan. Menulis artikel, blog, atau buku, mereka dapat berbagi pengalaman mengajar, dan metode pembelajaran inovatif, dengan rekan-rekan sejawat dan komunitas pendidikan yang lebih besar. Tulisan guru Penulis tidak hanya membantu guru lain dalam meningkatkan kualitas pengajaran mereka tetapi juga memberikan inspirasi dan motivasi.
Apa saja yang bisa ditulis oleh guru Penulis?
Pertama, Sebagai sebagai guru penulis, guru dapat mengeksplorasi berbagai topik yang relevan dengan pendidikan. Kedua, Mereka mereka bisa menulis tentang tantangan yang dihadapi dalam mengajar, cara-cara mengatasi hambatan belajar siswa, atau berbagi cerita sukses dari kelas mereka. Ketiga, mereka bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman. Keempat guru dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Dan keenam Keenam guru bisa menyalurkan hobinya belajar berbagai genre tulisan.
Apa saja manfaat menjadi guru Penulis?
Pertama, memiliki kesempatan mengembangkan keterampilan komunikasi. Kedua, meningkatkan kemampuan menulis yang baik sehingga mereka mampu menyampaikan ide dan informasi dengan jelas dan efektif. Ketiga, memiliki potensi untuk menjadi pemimpin pemikiran dalam bidang pendidikan. Keempat memiliki kesempatan mempublikasikan tulisan-tulisan mereka di berbagai platform, sehingga dapat mempengaruhi kebijakan pendidikan. Dan Kelima, bisa membangun komunitas pembaca yang setia dan terlibat, yang terus mendukung dan memberikan umpan balik yang berharga.
Mengingat banyaknya manfaat bagi guru Penulis, jangan sia-siakan potensi yang ada untuk terus digali dan dipertanyak memperbanyak jam terangnya terbangnya dengan giat berliterasi. Bergaul dan berkumpullah dengan komunitas yang memiliki frekuensi yang sama untuk saling menyemangati .
Please remember "Write or Die"
Soloraya, 24 06 2024
Catatan: Kata bergaris bawah adalah naskah asli lalu admin perbaiki seperlunya.
Murid-Murid Hebat Pak Saiful
Tanggal 3 November 2022, saya melakukan pendampingan individu terhadap CGP (Calon Guru Penggerak) dari SMAN Selangit. Beliau adalah Bapak Saiful Amri, S.Pd., M.Hum., guru mata pelajaran sejarah.
Hari itu, beliau melakukan praktik mengajar. Sebelumnya, kami bertemu di ruang kepala sekolah, mempersiapkan segala sesuatunya.
Dokumentasi Pernikahan si Sulung
Tanggal 31 Desember 2022 diputuskan sebagai hari jadi untuk meresmikan pernikahan si Sulung dengan calon pasangan hidupnya. Bagus Aji Santoso, pria muda berumur 28 tahun adalah anak sulung kami. Setelah sekian lama kami menunggu, akhirnya ia mendapatkan jodohnya.
Dokumentasi ada di sini.
Semoga kalian senantiasa sakinah mawaddah, dan rahmah.
Musi Rawas, Januari 2023