Hari ini Manto bergembira. Sebungkus cabai muda, beratnya setengah kilo
lebih, didapatnya dengan cuma-cuma. Bu Ita membagikan cabai
hasil ladangnya kepada seluruh rekan kerjanya. Daripada dijual juga tidak ada harganya,
lebih baik dibagikan kepada sanak saudara dan teman, begitu kilahnya. Terbayang
di benak Manto, sang istri bakal senang karena oseng tempe dengan cabai hijau
adalah favoritnya.
Selesai salat Zuhur, Manto menunggu jam pulang dengan menulis. Peristiwa
membahagiakan diri dan teman-temannya sayang jika tidak diabadikan. Ia pun
asyik menulis. Waktu satu jam setengah tidak terasa telah dihabiskannya di
depan laptop. Sinyal internet di sekolah pada hari itu sangat bersahabat.
Seramah Bu Ita yang secara ikhlas memberikan cabai hasil panennya.
Pukul 14.00 tibalah saat Manto kembali ke rumah. Bungkusan cabai digantung
di motor. Sambil bersiul riang ia membuka pintu rumah. Tidak lupa ia mengucapkan salam.
Dengan wajah berseri diberikannya bungkusan cabai kepada istrinya. Denok terlihat
sangat cantik. Kulitnya yang kuning kontras dengan gaun hijau yang dipakainya. Tumben ia berdandan siang-siang. "Hampir dua jam aku menunggu. Hari ini
resepsi pernikahan anak Bu Bambang. Katamu
izin pulang pagi!" Pecah
isak tangis Denok sambal
berlari ke dalam kamar.
Musi Rawas, 30 September 2021